7/14/15

DELAPAN PEMIMPIN DIKTATOR SADIS DI BUMI

North Korean Leader
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un (Foto: R. Sinmun)

DELAPAN PEMIMPIN DIKTATOR TERKEJAM YANG PERNAH BERKUASA

KiseKise - Korea Utara, Kim dan generasinya, sekarang ini yang menjabat di Korea Utara adalah Kim Jong-Un. Jong-Un banyak menghukum mati penduduk maupun pembesar di Negara-nya dengan menembaknya ataupun hukuman mati lainnya. Anehnya, dari sekitar 1.200 orang yang dihukum mati dalam satu tahun belakangan, tidak semua terpidana itu memiliki kesalahan yang berarti. Terakhir yang katanya ada seorang peternak kura-kura yang dihukum mati karena kurangnya memberi pasokan tenaga listrik untuk budidaya kura-kura. Alhasil, setelah peternak itu pun dieksekusi dan meninggal, banyak kura-kura yang ikut mati.


Sejarah selalu berulang entah sebagai tragedi atau sebagai lelucon, begitulah kata pengamat sejarah.

Para diktator dunia yang membawa perang dan kematian bagi jutaan orang selama abad ke-20, seperti Hitler, Stalin, Mao Zedong, atau Pol Pot, tak membuat para pemimpin setelah mereka memikirkan bahaya dari sebuah kekuasaan absolut.

Kim Jong Un mungkin dianggap menjadi salah satu diktator yang kemungkinan paling ditakuti dikarenakan beberapa faktor. Namun selain dia ada yang lainnya meskipun tidak terkenal seperti Kim. Inilah beberapa diktator kejam yang pernah berkuasa di beberapa negara di dunia, pada paruh kedua abad ke-21.

1. Idi Amin (Uganda)

Idi Amin yang berkuasa di Uganda pada 1971-1979 mungkin merupakan salah seorang diktator yang paling dibenci di dunia. Idi Amin sempat menjadi koki di Angkatan Darat Inggris pada 1946. Setelah Uganda merdeka, karier militer Amin melesat hingga mencapai pangkat mayor jenderal.

Perilakunya sangat tidak masuk akal, mulai dari memerintahkan tahanan berkelahi menggunakan palu sampai mati, hingga menobatkan diri sebagai Raja Skotlandia.

Dia berkuasa di Uganda pada 1971 setelah melakukan kudeta yang menggulingkan Presiden Milton Obote. Selama masa kekuasaannya, banyak pelanggaran HAM dilakukan Amin. Menurut dunia internasional, 100.000-500.000 orang tewas sepanjang masa kekuasaan Amin.

Niat Idi Amin untuk menganeksasi provinsi Kagera, Tanzania, pada 1978 memicu perang Uganda-Tanzania yang sekaligus mengakhiri delapan tahun kekuasaannya. Amin kemudian mengasingkan diri ke Libya dan Arab Saudi hingga meninggal dunia pada 16 Agustus 2003.

2. Kaisar Jean Bedel Bokassa (Republik Afrika Tengah)

Bokassa berkuasa pada 1966 hingga 1979. Pada 11 tahun pertama kekuasaannya, Bokassa adalah Presiden Republik Afrika Tengah. Namun, pada 1977, dia mendaulat dirinya sendiri sebagai kaisar.

Upacara pelantikannya sebagai kaisar menguras kas negara, terutama dengan pembuatan mahkota bertatahkan berlian bernilai 5 juta dollar AS.

Setelah digulingkan lewat kudeta pada 1979, Bokassa dituding melakukan berbagai kejahatan, antara lain mengeksekusi anak-anak yang tak mengenakan seragam yang diproduksi perusahaan milik istrinya.

Bokassa juga dituduh melakukan praktik kanibalisme, meski tuduhan ini dicabut karena tak cukup bukti, meski salah seorang pengawalnya mengaku pernah memasak daging manusia yang kemudian disajikan kepada sejumlah tamu.

Awalnya, pengadilan menjatuhkan Bokassa hukuman mati. Namun, hukumannya kemudian diubah menjadi penjara selama 20 tahun yang hanya dijalaninya selama tujuh tahun. Setelah bebas pada 1993, dia tetap tinggal di ibu kota negeri itu, Bangui, hingga meninggal dunia pada 1996.

3. Jenderal Alfredo Stroessner Matiauda (Paraguay)

Putra seorang imigran Bavaria ini berkuasa di Paraguay selama 35 tahun, yaitu pada 1954-1989. Saat berkuasa, dia menerapkan hukum militer yang terus diperbarui setiap 90 hari, selama 32 tahun. Dia memenangkan tujuh pemilu dengan jumlah suara yang sangat besar.

Stroessner dikenal kejam terhadap lawan-lawan politiknya. Kaki tangan Stroessner kerap merendam para lawan politik dalam kubangan kotoran manusia saat menginterogasi mereka.

Beberapa tahanan politik dilemparkan dari pesawat udara, bahkan tersiar kabar bahwa Stroessner mendengarkan lewat telepon saat anak buahnya memutilasi seorang pemimpin partai komunis dengan menggunakan gergaji mesin.

Kudeta yang dipimpin Jenderal Andres Rodriguez membuat Stroessner harus kehilangan kekuasaannya dan mengasingkan diri ke Brasil selama 17 tahun. Dia meninggal dunia di kota Brasilia pada 16 Agustus 2006 akibat komplikasi setelah menjalani pembedahan hernia.

4. Sersan Doe (Liberia)

Sersan Samuel Doe langsung menjadi terkenal setelah memimpin kudeta yang mengantarnya ke tampuk kekuasaan pada 1980 dalam usia 29 tahun. Saat itu, dia menangkap semua anggota kabinet pemerintahan, menelanjangi mereka, mengaraknya di jalanan kota Monrovia, menggiring mereka ke pantai sebelum dieksekusi.

Kekuasaan Doe berlangsung selama 10 tahun, sebelum kudeta lain menggulingkan dan menangkapnya. Prince Johnson, salah satu pemimpin kudeta, menyaksikan langsung pembunuhan Doe.

Johnson terekam kamera tengah menikmati minuman Budweiser saat telinga Doe dipotong. Prince Johnson saat ini adalah seorang senator di Senat Liberia.

5. Saparmurat Niyazov (Turkmenistan)

Sebelum berkuasa, Niyazov adalah seorang politisi sederhana yang mengetuai lembaga tertinggi Republik Soviet Sosialis Turkmenistan. Saat negeri Asia Tengah itu merdeka pada 1991, Niyazov kemudian berkuasa, dan mengubah namanya menjadi Turkmenbashi yang berarti "Pemimpin Seluruh Bangsa Turkmen".

Dia kemudian menciptakan sebuah pengultusan terhadap dirinya. Namanya digunakan untuk beberapa kota, sekolah, bahkan digunakan untuk nama meteor. Bulan September diganti menjadi Ruhnama, buku otobiografinya. Buku ini bahkan menjadi pelajaran wajib di sekolah, menggantikan aljabar.

Niyazov juga mendirikan patung emas dirinya yang berputar mengikuti arah matahari. Setelah dia meninggal dunia pada 2006, kepemimpinannya diteruskan oleh Gurbanguly Berdimuhamedov, yang adalah bekas dokter giginya.

6. Kolonel Moammar Khadafy (Libya)

Tak perlu banyak cerita untuk mengomentari pria ini. Selama berpuluh tahun, Khadafy menjadi momok negara-negara Barat. Dia mempersenjatai IRA, menjatuhkan pesawat, salah satunya adalah PanAm 103 di Lockerbie, Skotlandia.

Dia mendukung nasionalisme Arab dan sosialisme, meski sebenarnya dia tengah "mempromosikan" ajarannya sendiri. Buku hijau karya Khadafy sebenarnya mirip buku merah Mao, mengatur berbagai macam hal, mulai dari ketidakadilan dunia hingga siklus menstruasi perempuan.

Khadafy berkuasa setelah menggulingkan Raja Idris lewat kudeta pada 1969. Dia berkuasa di Libya hingga gerakan rakyat menggulingkannya dari kekuasaan. Khadafy tewas pada 20 Oktober 2011 dalam petempuran Sirte.

Khadafy tertangkap di persembunyiannya di sebelah barat kota Sirte, dan langsung dieksekusi tak lama setelah tertangkap.

7. Saddam Hussein (Irak)

Saddam Hussein al-Tikriti yang berkuasa di Irak pada 1979-2003 mungkin adalah salah seorang diktator yang paling dikenal di dunia. Saddam adalah Ketua Partai Sosialis Arab Ba'ath yang memainkan peranan penting dalam kudeta pada 1968 yang mengantarkan partai itu ke puncak kekuasaan.

Dalam masa pemerintahannya, Saddam membawa negerinya berperang melawan Iran, menginvasi Kuwait hingga berperang melawan AS dan sekutunya.

Pada 2003, AS menginvasi Irak untuk menggulingkan Saddam yang dituduh memiliki senjata pemusnah massal dan memiliki kaitan dengan Al Qaeda. Saddam tertangkap pada 13 Desember 2003.

Secara resmi, Saddam menjadi Presiden Irak pada 1979. Selama berkuasa, dia menekan sejumlah kelompok, khususnya Syiah dan Kurdi. Kedua kelompok ini berniat menggulingkan pemerintah dan ingin mendirikan negara terpisah.

Setelah diadili dan dianggap terbukti mendalangi pembunuhan 148 warga Syiah pada 1982, Saddam dijatuhi hukuman gantung, dan eksekusi dilaksanakan pada 30 Desember 2006.


8. Kim Jong Il (Korea Utara)

Ayah Kim Jong Un ini berkuasa pada 1994-2011 dan merupakan generasi kedua keluarga Kim yang mengendalikan Korea Utara.

Menurut propaganda pemerintah, Kim Jong Il lahir di Gunung Paektu di wilayah utara negeri itu, dan ditandai kemunculan pelangi ganda di langit. Namun, sejarawan mencatat, Kim Jong Il lahir di sebuah kamp pengungsi di Siberia dalam masa Perang Dunia II.

Dia juga diketahui pernah menculik seorang sutradara favoritnya asal Korea Selatan untuk membuat film khusus untuknya. Kim Jong Il juga selalu bepergian menggunakan kereta api karena takut terbang.

Selama Kim Jong Il berkuasa, berbagai mitos diciptakan untuknya. Misalnya, dia bisa mengatur cuaca, sudah menulis 1.500 buku, dan mencetak 11 hole-in-one saat kali pertama bermain golf.

Dia dikabarkan sangat gemar menyantap lobster dan minum konyak mahal, sementara lebih dari satu juta rakyatnya menderita kelaparan.

No comments:

Post a Comment